Di dunia ini, aku belajar mengenal-Nya . . . .

Senin, 20 Juni 2011

Perubahan Iklim Geser Pohon ke Kutub Utara

Perubahan iklim kini menjadi salah satu musuh utama benua Artik. Bagaimana tidak, kondisi yang tercipta akibat pencemaran lingkungan ini berpotensi menganggu ekosistem yang ada di sana.

Diperkirakan,pada tahun 2100 nanti, pepohonan akan menyebar sejauh 500 km ke utara benua yang diselimuti es abadi tersebut.

http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/05/14/111038_pepohonan-di-kawasan-arktika_300_225.jpg

Situasi ini akan membuat es yang berada di lautan Artika mudah mencair. Selanjutnya, perubahan struktur tanah yang terjadi akan menarik spesies-spesies pepohonan lain dari Selatan seperti pohon pinus, atau hewan seperti rubah bergerak menuju Utara.

"Perubahan seperti ini terjadi lebih cepat dari yang kami antisipasi sepuluh tahun lalu," kata Aevar Petersen, ketua Konservasi Flora dan Fauna Artik (CAFF), seperti dikutip dari Scientific American, 14 Mei 2011.

"Mulai saat ini hingga 2100 mendatang, para Ilmuwan memperkirakan pepohonan akan bergerak hingga 500 km ke Utara benua Antartika," lanjut Petersen.

Bila hal ini terjadi, Petersen menegaskan, maka setengah tundra (padang es di kutub) yang tersebar dari Siberia hingga Kanada akan menghilang.

Menurut Peterson, di beberapa tempat, semak pohon pinus dari Selatan telah mengambil alih posisi rumput, lumut, dan lumut tundra. "Pepohonan menyebar ke arah Utara dengan cepat," beber Peterson.

Sebagai informasi, CAFF didukung oleh Dewan Antartika yang terdiri dari Amerika Serikat, Rusia, Kanada, dan lima negara Nordic. Saat ini, menteri luar negeri negara-negara tersebut telah setuju untuk meningkatkan kerjasama regional untuk mengantisipasi situasi ini.

Ahli lainnya mengatakan, perusahan-perusahaan kayu seperti Stora ENSO atau Abiti tidak akan diuntungkan oleh perubahan iklim ini. Pasalnya, kondisi areal tumbuhan yang baik juga berpotensi mendatangkan hama yang banyak hingga kebakaran hutan.

Pemanasan yang terjadi di Artika memang dua kali lebih cepat dibanding pemanasan dunia. Ini disebabkan karena tereksposnya tanah akibat pencairan es atau air yang berwarna gelap akan menyerap lebih banyak panas matahari.

"Jika es mencair, kami mengkhawatirkan kondisi beruang kutub," kata Petersen. "Benar-benar tidak ada tempat untuk pindah," lanjutnya. "Sebuah laporan internasional pekan lalu memproyeksikan bahwa Artika kehilangan lapisan es pada 30 sampai 40 tahun mendatang."

Sumber :
teknologi.vivanews.com

Jejak Astronomis di Borobudur

Kemegahan Candi Borobudur tidak hanya menunjukkan kemampuan rancang bangun nenek moyang bangsa Indonesia yang mengagumkan. Penempatan stupa terawang maupun relief di dinding Borobudur ternyata menunjukkan penguasaan mereka terhadap ilmu perbintangan alias astronomi.

http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2010/05/27/1635162620X310.jpg

Penelitian selama 2,5 tahun yang dilakukan Tim Arkeoastronomi Borobudur, Institut Teknologi Bandung, menunjukkan, stupa utama candi Buddha terbesar di dunia itu berfungsi sebagai gnomon (alat penanda waktu) yang memanfaatkan bayangan sinar Matahari. Stupa utama yang merupakan stupa terbesar terletak di pusat candi di tingkat 10 (tertinggi).

Stupa utama dikelilingi 72 stupa terawang yang membentuk lintasan lingkaran di tingkat 7, 8, dan 9. Bentuk dasar ketiga tingkat itu plus tingkat 10 adalah lingkaran, bukan persegi empat sama sisi seperti bentuk dasar pada tingkat 1 hingga tingkat 6.

Jumlah stupa terawang pada tingkat 7, 8, dan 9 secara berurutan adalah 32 stupa, 24 stupa, dan 16 stupa. Jarak antarstupa diketahui tidak persis sama. Pengaturan jumlah dan jarak antarstupa diduga memiliki tujuan atau makna tertentu.

"Jatuhnya bayangan stupa utama pada puncak stupa terawang tertentu pada tingkatan tertentu menunjukkan awal musim atau mangsa tertentu sesuai Pránatamangsa (sistem perhitungan musim Jawa)," kata Ketua Tim Arkeoastronomi ITB Irma Indriana Hariawang.

Tim beranggotakan satu dosen dan empat mahasiswa Astronomi ITB, satu mahasiswa Matematika ITB, dan seorang peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. Temuan mereka dimuat dalam prosiding 7 International Conference on Oriental Astronomy di Tokyo, Jepang, pada September 2010.

Sumber :
M Zaid Wahyudi - sains.kompas.com

Bakteri, Pemicu Hujan dan Badai yang Paling Kuat

Bakteri, makhluk hidup yang bertebaran di udara, ternyata menjadi elemen penting untuk terjadinya hujan, salju, bahkan badai es. Alexander Michaud dari Montana State University di Bozeman mengatakan, ia menemukan bakteri dalam jumlah besar pada pusat badai es.

http://msnbcmedia1.msn.com/j/MSNBC/Components/Photo/_new/110524-HailPhoto-hmed-0910a.grid-6x2.jpg

Para peneliti sebelumnya percaya bahwa senyawa kimia atau bahan mineral lainnya yang berada di awan menjadi penyebab terjadinya hujan, salju, atau badai es.

Namun, penelitian terbaru membuktikan bahwa bakteri, bahkan jamur, diatom, dan ganggang, juga bisa menjadi pemicu terjadinya hujan. Studi yang mempelajari fenomena ini disebut bioprecipitation.

"Mineral sebelumnya diyakini sebagai zat utama di atmosfer untuk memicu terjadinya hujan. Tapi nyatanya, mineral tidak seaktif bakteri," kata Brent Christner, ahli mikrobiologi yang tengah mendalami bioprecipitation di Louisiana State University.

Agar mineral membentuk ice nuclei, kristal es di sekitar awan, dibutuhkan partikel air yang lebih dingin dari biasanya di awan, kata Christner kepada LiveScience.

Ia menambahkan, bakteri dan makhluk hidup lainnya yang berada di sekitar awan juga bisa menjadi bahan pemicu terjadinya hujan, salju, atau badai es.

Michaud sempat mengambil batu es sebesar bola golf setelah terjadi badai es hebat yang menerjang Montana pada Juni tahun lalu.

http://msnbcmedia1.msn.com/j/MSNBC/Components/Photo/_new/110524-GolfHailPhoto-hmed-0920a.grid-3x2.jpg

Ia kemudian membelah es itu menjadi empat bagian. Secara mengejutkan, ia menemukan bahwa jumlah bakteri terbanyak terdapat pada inti batu es tersebut.

"Bakteri ditemukan dalam biang es sebelum es itu membesar menjadi badai," kata Michaud. "Ini membuktikan bahwa pemicu terbentuknya es adalah bakteri atau partikel biologi lainnya."

Dengan menentukan suhu ketika badai es terbentuk, tim peneliti menemukan bahwa bakteri menyebabkan terbentuknya es pada suhu yang lebih hangat ketimbang biasanya.

Sebelumnya, tim yang dipimpin oleh Christner menemukan bahwa bakteri patogen Pseudomonas syringae memegang peran penting dalam pembentukan salju di seluruh dunia, termasuk di Antartika. Patogen diketahui sangat bagus dalam membentuk es pada temperatur di bawah normal maupun titik beku air.

Bakteri dilengkapi zat khusus yang mampu mengikat molekul air. Selanjutnya, bakteri dengan mudah membentuk partikel es. Ketika di darat, bakteri menggunakan es ini untuk merusak pohon. Akibatnya, kulit pohon dan selnya terbuka dan bakteri dengan mudah masuk ke dalam pohon.

Sumber :
tempointeraktif.com

Ilmuwan Berhasil Ungkap Rahasia Magnet Bumi

Inti Bumi secara bertahap meleleh dan membeku akibat sirkulasi panas dari mantel batu. Temuan ini membantu memahami terbentuknya inti Bumi.

Selain memahami terbentuknya inti Bumi, temuan ini juga bisa digunakan untuk mengetahui cara inti terluar berperan seperti geodynamo penghasil medan magnet.

"Asal muasal medan magnet hingga kini tetap menjadi misteri bagi ilmuwan," ungkap peneliti Jon Mound dari Leeds.


"Kita tak bisa mendapat sampel inti Bumi, jadi kita hanya bergantung pada pengukuran permukaan dan model komputer guna mengetahui yang terjadi di inti Bumi," lanjutnya.

Bagian dalam inti Bumi berupa besi solid seukuran Bulan yang dikelilingi inti luar dinamis cairan besi-nikel yang menyebabkan sebagian inti besi membeku dan meleleh.

Panas menghilang ketika dingin mengalir dari inti ke mantel diteruskan ke kerak Bumi melalui proses konveksi. Arus konveksi menggerakkan mantel hangat ke permukaan dan mengirim mantel dingin kembali ke inti.

"Gerakan inilah yang memberi daya ‘geodynamo’ untuk menghasilkan medan magnet. Model baru kami menyediakan penjelasan sederhana pada beberapa pengukuran yang membingungkan ilmuwan selama bertahun-tahun,” tutupnya.

Sumber :
adipedia.com

Pohon-Pohon Paling Terkenal di Dunia

Pohon-pohon terkenal datang dan pergi. Pohon L’Arbre du Ténéré pernah menjadi pohon terkenal yang terisolasi di dunia karena menjadi tanda jalur karavan di gurun sahara sampai akhirnya tumbang akibat tertabrak truk oleh pengemudi yang sedang mabuk.

Kemudian pohon Anne Honest di Amsterdam juga tumbang akibat badai hebat yang melanda kawasan tersebut. Namun masih banyak pohon-pohon unik dan terkenal yang tersisa di bumi kita ini, mari kita simak bersama.

1. Pohon Boab Prison


Pohon Boab Prison adalah pohon yang memiliki ruangan didalamnya, pohon ini terletak di selatan kawasan Derby di kawasan tradisional bagian barat Australia.

Reputasi yang begitu terkenal didapat karena pada tahun 1890 digunakan untuk mengurung para kriminal suku asli Australia saat perjalanan menuju Derby sebelum dihukum. Dewasa ini, pohon ini dipagari agar terlindung dari tindakan perusakan.


2. Pohon Oak Mayor


Pohon Oak Mayor adalah pohon oak raksasa di jantung hutan Sherwood, Nottinghamshire, Inggris. Berdasarkan cerita rakyat setempat, pohon ini dijadikan tempat bersembunyi Robin Hood ketika dirinya dan kelompoknya ditangkap.

Pohon terkenal ini berusia sekitar 800 sampai 1000 tahun. Pada tahun 1790, Mayor Hayman Rooke, seorang pengamat barang antik terkenal, memasukkan pengamatannya tentang bibit pohon oak kuno di Sherman kedalam bukunya, sehingga pohon ini diberi nama Pohon Oak Mayor.


3. Tree of Life (Pohon Kehidupan)


Pohon Kehidupan yang berada di Bahrain ini merupakan pohon yang sangat penyendiri dan hidup ditengah-tengah gurun yang kering. Pohon ini diperkirakan berumur 400 sampai 500 tahun lamanya.

Akarnya yang panjang mungkin saja menemukan sumber air bawah tanah, namun tetap saja sangat ajaib melihat organisme hijau tumbuh di gurun yang luas dan kering. Penduduk lokal berpikir dulunya, kawasan pohon ini hidup adalah Taman Eden.


4. Pohon Socotra Dragon



Pohon ini juga dikenal dengan pohon darah naga karena mengeluarkan getah yang berwarna merah. Hidup di pulau Socotra yang terkenal karena keaslian dan keanekaragaman hayati mengantarkan pulau ini sebagai salah satu warisan budaya UNESCO yang ada di Yaman.

Bentuk pohon yang unik seperti payung-payung ini memiliki kelebihan tersendiri bagi pohon ini untuk bertahan karena hidup dikawasan yang bersuhu sangat panas sehingga mampu membantu mengurangi proses penguapan karena terlindung oleh dedaunannya yang rimbun.


5. Pohon General Sherman


Pohon General Sherman adalah pohon jenis Sequoia raksasa yang terletak di Hutan Rimbun Sequoia di kawasan rekreasi nasional terkenal di California. Pohon yang terkenal ini merupakan pohon-pohon yang memiliki ukuran paling besar di dunia.

Sebenarnya, jika dihitung dari volumenya, lima dari sepuluh pohon terbesar di planet kita ini terletak dikawasan hutan yang berada di California tersebut. Salah satu yang memiliki tinggi 11,1 meter merupakan Pohon General Sherman yang terbesar diantara yang lain. Proses tumbuhnya hungga besar seperti itu diperkirakan membutuhkan waktu sampai 2700 tahun lamanya.


6. Pohon Cedar Dewa


Pohon-pohon Cedar Dewa membentuk hutan kecil dikawasan utara Lebanon. Pepohonan ini merupakan tumbuhan yang mampu bertahan dari hutan kuno yang terdiri dari berbagai macam pohon Cedar di Lebanon yang pernah menghiasi kawasan ini pada jaman dahulu.

Pohon Cedar ini disebut di Alkitab sebanyak tujuh puluh kali. Orang Mesir kuno menggunakan getahnya dalam proses pe-mumi-an.


7. Pohon Arbol del Tule


Pohon Árbol del Tule, adalah pohon jenis Montezuma Cypress yang terletak di kota María del Tule di Oaxaca, Meksiko. Memiliki dahan yang paling besar diantara jenis pepohonan yang hidup di bumi.

Pohon ini begitu besar sehingga sempat diperkirakan terdiri dari beberapa pohon, namun setelah dites DNA membuktikan bahwa dahan tersebut berasal dari satu pohon saja. Proses pertumbuhan pohon ini diperkirakan 2000 - 3000 tahun lamanya.


8. Pohon Kapas


Pohon Kapas merupakan simbol bersejarah bagi Freetown, kota sibuk di Sierra Leone. Berdasarkan cerita dari mulut ke mulut, Pohon Kapas menjadi simbol penting pada tahun 1792 ketika kelompok mantan Serikat Budak Afrika mendapatkan kemerdekaannya dengan bertempur melawan penjajah Inggris saat penduduk Amerika memperjuangkan hak serupa pada Inggris.


9. Jalan Pohon Baobab


Jalan Pohon Baobab merupakan kelompok pohon terkenal yang berbaris di jalanan berdebu yang menghubungkan Morondava dan Belon’i Tsiribihina di bagian barat Madagaskar.

Pemandangan yang unik ini mendatangkan berbagai turis dari seluruh dunia, sehingga mengantarkan jalan ini sebagai tempat paling banyak dikunjungi dikawasan ini.

Pohon Baobab yang tumbuh selama lebih dari 800 tahun ini tidak hanya tumbuh di kawasan terpencil namun juga dibeberapa hutan eksotis di Madagaskar.

Dengan berjalannya waktu, populasi bertambah, hutan-hutan di tebang untuk lahan pertanian sehingga menyebabkan hanya beberapa pohon Baobab yang tersisa.


10. Pohon Bodhi


Pohon ini begitu suci dan terkenal bagi umat Buddha, karena dibawah pohon ini, Siddharta Gautama mendapatkan pencerahan. Pohon Bodhi yang berarti Pohon Kebangkitan dan terletak di Bodhgaya, India.

Menurut umat Buddha, pohon Bodhi merupakan pusat dari alam semesta. Umat yang melakukan perjalanan suci ke Bodhgaya mengambil biji dan daun pohon Bodhi untuk dibawa pulang maupun disimpan di wihara. Sangat umum ketika kita memasuki areal wihara dan terdapat setidaknya satu pohon Bodhi dipekarangannya.

Sumber :
jadiberita.com

Risiko Lubang Hitam Kian Menakutkan

Lubang hitam mampu menelan berbagai benda angkasa. Semakin banyak yang ia telan, semakin besar daya hisapnya. Namun risikonya tidak hanya itu.

Lubang hitam merupakan wilayah luar angkasa yang dapat menelan gas, debu, bintang, planet, maupun benda angkasa lain yang ada dalam suatu galaksi. Gaya tarik gravitasinya sangat kuat. Sebuah planet yang melintas di sekitarnya tidak akan selamat dari hisapan lubang itu.

http://static.inilah.com/data/berita/foto/1617722.jpg

Banyak astronom khawatir aktivitasnya yang semakin liar akan mampu menelan planet Bumi. Lantas apa yang membuat sebuah lubang hitam mampu menyedot benda-benda angkasa di sekitarnya?

Sebenarnya ada teori yang menyebutkan, daya hisap sebuah lubang hitam bisa melemah lalu ia akan masuk ke fase tidur, berhenti memakan benda angkasa. Menurut George Helou, dari Spitzer Science Center NASA di Institut Teknologi California, lubang hitam di galaksi kita saat ini sedang dalam fase tidur itu.

Lubang hitam yang disebut Sagitarius A itu letaknya berada di tengah galaksi Bima Sakti. Scherbakov, astronom dari Pusat Astrofisika Harvard mengatakan, lubang hitam di galaksi Bima Sakti hanya memakan 0,01% bintang di sekelilingnya.

Namun selanjutnya peneliti juga menemukan fakta, lubang hitam senantiasa berevolusi, sehingga bisa jadi akan aktif lagi suatu hari nanti. Semakin banyak ia menelan bintang, semakin cepat pula proses evolusinya.

Menurut data yang didapat dari teleskop luar angkasa, selama beberapa tahun terakhir ini, semakin banyak lubang hitam menelan benda angkasa. Selain itu, dikatakan bahwa semakin banyak ia menghisap benda angkasa, semakin besar pula daya sedotnya. Ini dikarenakan peningkatan unsur ion di dalamnya.

Namun tidak hanya berevolusi, belakangan juga diketahui lubang-lubang hitam yang ada di berbagai galaksi juga saling bergabung. Berbagai benda angkasa yang masuk ke dalam lubang hitam mengandung banyak energi dalam jumlah besar.

Sehingga gabungan antarlubang hitam tentunya juga meningkatkan jumlah energi yang dimilikinya. Energi ini dapat mengendalikan alur keluar masuk gas dan debu ke luar lubang.

Tidak hanya debu dan gas, para astronom meyakini bahwa hisapan sebuah lubang hitam juga banyak melepaskan sinar-X dan gelombang radioaktif. Namun jumlah radiasi sinar X yang mereka amati belum dapat dijelaskan. Yang jelas, semuanya itu mempengaruhi perkembangan galaksi dimana tempat lubang hitam itu berada.

Memahami proses, cara kerja dan evolusi lubang hitam adalah penting untuk menjelaskan formasi galaksi bima sakti dan keutuhan bumi di masa depan. Mempelajari radiasi dan interaksi antargalaksi dapat membuat kita paham akan besarnya medan gravitasi, gaya magnet, dan proses radiasi lubang hitam.

“Kami telah mempelajari data dari teleskop ruang angkasa selama beberapa tahun terakhir, dan menemukan bahwa semakin cepat lubang hitam melahap material angkasa, maka semakin tinggi daya ionisasinya,” ujar David Ballantyne, asisten profesor fisika Georgia Institute of Technology.

Ahli fisika angkasa saat ini belum memiliki penjelasan yang cukup mengenai daya sedot lubang hitam dan bagaimana pertumbuhannya atau apa yang membuat lubang hitam tertentu berhenti berkembang. Tapi yang jelas, lubang hitam dan cakram di sekitarnya akan memengaruhi benda-benda langit.

“Penghisapan lubang hitam atas benda angkasa melepaskan banyak energi. Tidak hanya radiasi, tapi juga gas yang dilepaskan sampai jauh ke luar galaksi. Gas ini dapat mengubah susunan letak bintang, dan menghentikan perkembangan galaksi,” ujar Ballantyne.

“Daya hisap lubang hitam masih terus dipelajari. Ada yang berkembang dan ada juga yang mati. Mempelajari ini penting untuk mengetahui bentuk dan perubahan susunan galaksi kita,” tambah Ballantyne.

Lubang hitam memang menyedot benda angkasa. Bumi beresiko ditelan olehnya. Namun risikonya ternyata tidak hanya itu. Gas yang disemburkan dari dalamnya pun dapat membuat benda angkasa bergeser, dan bahkan mungkin bertabrakan.

Sumber :
inilah.com

Proses Terbentuknya Black Hole

Black hole atau lubang hitam merupakan fenomena luar angkasa yang terjadi saat sebuah bintang yang memiliki ukuran sangat besar, sampai puluhan kali lipat ukuran Matahari kita tiba di akhir masa hidupnya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2ti5dK4E8nbR0H0V04CDtup6wHgTX2tiQwqCc4Qa72u0Fme1nO-CV1YI_E1O4IEwegR0fqEwE4Hvx4diEOg_5mFZgkgZP0XuGA0qkaqjB05q8tso9ZLhzcWekJ1ShTj-mU5tcquT6LbPG/s1600/blackhole.jpg

Di penghujung hidupnya, jika bintang itu memiliki ukuran yang cukup raksasa, itu akan meledak sangat dahsyat. Ledakan ini disebut juga sebagai supernova yang akan membentuk lubang hitam.

Saat bintang meledak, tekanan yang ditimbulkan dari inti bintang tersebut sangat hebat sehingga ia menghisap dirinya sendiri dan kemudian segala sesuatu yang berada di sekelilingnya dan menyimpan material-material itu di sebuah ruang antah berantah.

Menurut penelitian, lubang hitam sendiri terdapat di seluruh galaksi. Bahkan di galaksi tertentu, terdapat lebih dari satu lubang hitam

Sumber :
vivanews.com

2 Black Hole Besar Ditemukan di Pusat Galaksi Markarian 739


Dari sebuah penelitian lebih lanjut, astronom mendapati bahwa Markarian 739, sebuah galaksi yang berjarak sekitar 425 juta tahun cahaya dari Bumi ke arah konstelasi Leo memiliki tidak cuma satu black hole raksasa, melainkan dua buah black hole di pusat galaksi itu.

http://i.space.com/images/i/10173/i02/markarian-739-galaxies.jpg?1307737494


Kehadiran galaksi kedua ini terdeteksi oleh satelit Swift dam Chandra X-Ray Observatory milik NASA.

Meski kedua lubang hitam itu berada di pusat galaksi, keduanya terpisah dengan jarak sekitar 11 ribu tahun cahaya atau sekitar sepertiga jarak tata surya kita dengan pusat galaksi Bima Sakti. Sebagai gambaran, satu tahun cahaya berjarak sekitar 10 triliun kilometer.

Kedua black hole yang ditemukan itu juga merupakan black hole yang sangat aktif dan masuk ke dalam klasifikasi ‘supermassive’ yang artinya, masing-masing memiliki massa yang sama dengan jutaan atau bahkan miliaran kali lipat massa bintang seperti Matahari kita.

Padahal, black hole biasa yang terbentuk akibat hancurnya bintang raksasa hanya berukuran 10 sampai 20 kali lipat dibandingkan dengan massa Matahari.

“Di pusat sebagian besar galaksi raksasa, termasuk Bima Sakti, berada sebuah supermassive black hole yang memiliki bobot jutaan kali lipat dibandingkan dengan massa Matahari,” kata Michael Koss, peneliti dari NASA, seperti dikutip dari Space. “Sebagian di antaranya memancarkan radiasi miliaran kali lebih besar dibanding energi Matahari,” ucapnya.

Namun demikian, Koss menyebutkan, meski supermassive black hole merupakan fenomena yang umum yang hadir di pusat galaksi, tidak semua black hole memancarkan energi radiasi yang disebut dengan ‘active galactic nuclei (AGN).

“Dengan demikian, mendapatkan sebuah black hole raksasa yang aktif sangat langka. Apalagi menemukan dua buah black hole raksasa dalam satu galaksi,” ucapnya. Astronom menduga bahwa sepasang supermassive black hole ini terbentuk saat ada galaksi yang hancur.

“Jika dua buah galaksi saling bertabrakan, dan masing-masing memiliki sebuah supermassive black hole, ada kemungkinan bahwa kedua black hole menjadi aktif sebagai AGN,” kata Richard Mushotzky, peneliti lain dari University of Maryland.

Sumber :
vivanews.com

Menakjubkan, Hujan Api di Matahari Terekam oleh NASA

Lidah api matahari meletus pada Selasa (7/6) pagi. Uniknya, letusan tidak menyebabkan lidah api ke angkasa, melainkan kembali ke matahari, menciptakan hujan berbentuk mahkota.

Peneliti surya asal NASA, Jack Ireland, mengaku belum pernah melihat kejadian seperti ini. Letusan terbilang berukuran sedang, tetapi plasma yang mengandung magnet yang dilontarkan lidah api yang disebut filamen bisa berukuran 10 kali Bumi. Kejadian letusan itu terjadi dalam jangka waktu beberapa jam.

http://images.nationalgeographic.com/wpf/media-live/photos/000/302/overrides/space123-solar-filament_30261_600x450.jpg


Filamen yang besar biasanya terlepas dari medan magnet matahari dan mengarah ke luar angkasa. Demikian penjelasan dari ilmuwan NASA, Alex Young. Hanya saja pada kejadian kali ini, filamen kembali ke matahari. "Kemungkinan tidak punya energi yang cukup," katanya.

Hujan plasma tidak jatuh tegak lurus ke matahari, tetapi mengikuti garis medan magnet yang tidak tampak. Beberapa material tertarik ke titik terang aktivitas magnetik, yang disebut area aktif. "Medan manget dari area aktif itu menarik plasma. Sesuatu yang belum pernah saya lihat sebelumnya," kata Young.

Kejadian itu terekam oleh Solar Dynamics Observatory milik NASA. Kejadian tersebut sendiri tidak akan berefek pada Bumi. "Tak perlu khawatir. Nikmati saja keindahannya," kata Young.

Sumber : apakabardunia.com

Jumat, 03 Juni 2011

VFTS 682, Bintang Kesepian di Awan Magellan


Menggunakan very large telescope (VLT) di Cile, astronom berhasil menemukan bintang bernama VFTS 682 di Tarantula Nebula, Awan Magellan Besar, galaksi kecil yang bertetangga dengan galaksi kita Bimasakti.

Bintang itu serba lebih dibanding Matahari, memiliki massa 150 kali lebih besar dari Matahari dan 3 juta kali lebih cemerlang dari Matahari.

http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2011/05/30/1636062620X310.jpg

Namun, VFTS 682 tak seperti bintang seukurannya yang biasanya ditemukan di gugus bintang yang padat. VFTS 682 yang merupakan salah satu bintang paling terang yang pernah ditemukan dan memiliki suhu permukaan hingga 50.000 derajat celsius ini rupanya merupakan bintang kesepian.

Seperti dikutip Astronomy Now, Joachim Bestenlehner dari Observatorium Armagh di Irlandia Utara yang memimpin penelitian ini mengatakan, "Kami sangat terkejut menemukan bahwa bintang sebesar itu ternyata sendirian, bukan terletak di gugusan bintang yang padat." Hingga kini, menurut Bestenlehner, asal-usul bintang itu masih misterius.

http://www.astronomynow.com/news/n1105/26eso/eso1117b.jpg

Karena letak Tarantula Nebula berdekatan dengan wilayah pembentukan bintang dan VFTS 682 dekat dengan gugus R136, maka astronom menduga bahwa VFTS 682 mulanya tak sendirian. Menurut astronom, VFTS 682 mungkin terbentuk di gugus R136 dan selanjutnya terlontar keluar hingga ada dalam kesendirian.

Penjelasan tersebut mungkin menjadi jawaban teka-teki asal-usul VFTS 682. Tetapi, jikalau hal itu benar, satu pertanyaan lagi muncul. Energi macam apa yang bisa melontarkan bintang sebesar VFTS 682 dari gugusnya?

Yang pasti, penemuan ini akan menantang pemahaman tentang bintang masif yang berkembang kini. Penemuan ini dipublikasikan di jurnal Astronomy & Astrophysics.

Sumber :
sains.kompas.com

Teleskop Rekam Tabrakan Antargalaksi


Teleskop Spitzer dan wahana antariksa Galaxy Evolution Explorer (GALEX) berhasil menangkap citra tabrakan antargalaksi dari awal sampai selesai. Peneliti Harvard Smithsonian Center for Astrophysics yang melakukan observasi ini, Lauranne Lanz, mempresentasikan citra tersebut dalam American Society Meeting di Boston.

http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2011/05/29/1623109620X310.jpg

Dua galaksi yang bertabrakan adalah NGC 935 dan IC 1801. Pengamatan astronom memperlihatkan bahwa saat dua galaksi tersebut bertabrakan dan membentuk galaksi yang lebih besar, kehancuran memacu terbentuknya awan gas dan debu. Selanjutnya, tabrakan akan memacu terbentuknya lebih banyak bintang.

"Citra ini adalah langkah pertama untuk mengetahui cerita bagaimana galaksi terbentuk, berkembang, dan berevolusi," kata Lanz. Menurut dia, gambar ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang mungkin terjadi ketika galaksi Bimasakti dan Andromeda bertabrakan 5 miliar tahun mendatang.

Dalam pengambilan citra, GALEX berperan mengemisikan sinar ultraviolet untuk mencitrakan bintang muda dalam warna biru. Sementara teleskop Spitzer yang mengemisikan sinar inframerah mengiluminasi debu yang terpanaskan dalam warna merah. Paduan dua alat itulah yang menghasilkan data yang kaya.

Lanz mengatakan, dalam setiap tabrakan galaksi, jumlah bintang yang dihasilkan akan bervariasi. Kini, ia tengah meneliti faktor yang memengaruhi variasi itu. Lanz juga bekerja keras untuk menguji pemahamannya. "Pemahaman kami akan benar-benar dites 5 milIar tahun lagi saat Bimasakti mengalami tabrakan," kata Lanz.

Sumber :
sains.kompas.com

Entri Populer