Di dunia ini, aku belajar mengenal-Nya . . . .

Rabu, 29 September 2010

10 Cuaca Paling Aneh Di Dunia

1. Sea Monster or Spinning Water?


Monster Loch Ness mungkin hanya pusaran air yang terlalu aktif. Angin puyuh kecil, biasanya disebut water devil, bisa terbentuk diatas air hangat, membawa air ke atas dan membentuk semacam saluran di atas permukaan air.
Water devil ini bisa berputar-putar tak beraturan, kadang mengeluarkan suara desis dan blekutuk blekutuk (ada yang ngerti blekutuk-blekutuk? Hehehe. Suara semacam buble gitu lah). Suara berisiknya ini ditambah bentuk seperti leher yang panjang bisa memberi kesan orang yang melihat bahwa ada monster laut mulai muncul mau makan


2. Ice Fall / Bomb

Banyak orang yang pernah merasakan berada di tengah badai besar tahu mengenai bongkah atau potongan es , biasanya besarnya tidak lebih dari bola softball, yang berjatuhan dari awan badai. Tapi jarang yang menjumpai ukuran lebih besar dari bola softball (rekor seberat 80 pon) jatuh dari langit, membuat orang terkejut lalu hancur berkeping-keping waktu sampai ke tanah.
Yang lebih misterius bongkah raksasa kadang jatuh padahal tidak ada awan di langit. Beberapa kejadian mungkin tercatat jatuh dari pesawat, tapi lebih banyak yang tidak diketahui apa penyebabnya.


3. St. Elmo's fires

Selama terjadai badai petir, banyak orang melaporkan melihat bola-bola api, menari di atas kapal, galah panjang, tanduk sapi. Bola kecil, dan berkilauan ini disebut api St. Elmo. Lecutan listrik statis yang terjadi sepanjang badai petir dan menyambar obyek yang tinggi. Ini bisa terjadi sebelum petir menyambar.


4. Sprites, Jets and Elves, Oh My!

Selama bertahun-tahun, para pilot telah melaporkan melihat kilatan cahaya berwarna aneh dari puncak awan badai, biasanya banyak yang sangsi, tapi sekarang ilmuwan sudah menemukan bukti bahwa tipe petir aneh ini benar-benar ada. Peri merah (red sprites) adalah kilatan cahaya merah yang naik setinggi 50 mil diatas bumi, biasanya muncul berbarengan 2 atau lebih.
Sepupu mereka blu jet, adalah sinar kebiru-biruan berbentuk kerucut yang letaknya di atmosfir lebih rendah dari peri merah. Terjadi pada saat berbarengan dengan peri merah adalah elves, berbentuk kue dadar yang menyala merah terbentuk dari panasnya petir.


5. Whirlwinds of Fire

Meski yang ini tidak seganas tornado, dust evil bisa keliatan serem. Angin beliung ini, adalah versi kecil dari tornado yang berasal dari panas yang ekstrim di tanah, dan menyebabkan udara diatasnya naik dan angin yang menyebabkan udara yang naik berputar.
Angin puting beliung ini akan membawa debu-debu di tanah, makanya dinamai dust evil. Sodaranya yang lebih ngeri adalah fire evil, yang terbentuk dari panas yang ekstrim dan membentuk putaran api yang menyala.


6. Once in a Blue Moon

Pikirkan istilahnya, Bulan biru…Hmmm..biasanya sih merujuk pada kejadian dua setengah tahunan waktu purnama terjadi dua kali sebulan, jarang banget terjadi bulan keliatan biru. Kebakaran hutan dan letusan gunung bisa menyemburkan abu dan jelaga ke atmosfir dimana ini akan bercampur dengan tetesan air. Campuran ini bisa terbawa angin ribuan mil berkeliling dunia dan kadang-kadang membiaskan cahaya bulan dan membuatnya tampak kebiru-biruan.


7. Seeing Triple

Meski cuaca lagi cerah, mataharinya terang banget, langit bisa memberi kejutan, setidaknya untuk mata. Jika matahari dekat banget dengan horizon dan ada awan cirrus di langit, kadang matahari bisa muncul terpantul di kedua sisinya juga, sehingga memberi kesan tiga matahari muncul berbarengan di langit.
Kawai, Matahari ‘hantu’ ini sebenarnya warna cerah dari titik cahaya yang diciptakan oleh matahari yang dibelokkan oleh kristal di awan yang tinggi. Fenomena pandangan mata yang umum tapi nggak selalu muncul.


8. The sky is bleeding

Darah menetes dari langit kedengarannya kok kayak film horor Hollywood yah? Tapi hujan berwarna merah tua dilaporkan sejak jaman ancient Roman. Meski hujan ini membuat ngeri orang-orang, hujan ini sebenarnya bukan darah. Ini disebabkan oleh debu atau pasir yang tertiup ke atmosfir dan terbawa oleh angin dengan jarak yang sangat jauh akhirnya bercampur dengan awan hujan dan memberi warna pada hujan itu sendiri.
Di Eropa hujan merah ini biasanya diwarnai oleh debu yang terbawa menyebrangi benua berasal dari badai pasir Sahara. Hujan berwarna yang lain bisa terjadi karena obyek-obyek lain (pollen bisa membuat hujan kuning, debu dari tambang batu bara bisa membuat hujan hitam, bahkan beberapa debu bisa membuat hujan susu putih.


9. Greats Balls is Fire

Selama berabad-abad, orang-orang melaporkan keanehan listrik menyerang rumah mereka, biasanya selama badai petir. Bola api, ukurannya macam-macam bisa sebesar bola golf sampai bola sepak, kadang melayang selama badai , nggak diragukan lagi bakal mengejutkan orang yang mengalami.
Disebut ball lightning, nggak berbau, nggak memancarkan panas, dan sedikit berisik. Ini biasanya menghilang dengan suara ‘pop’ kalau berbenturan dengan barang elektronik kayak TV misal, tapi kadang bisa meledak hebat dan menyebabkan kebakaran. Bukan saja membuat orang2 heran, ilmuwan pun juga, soalnya nggak ada penjelasan ilmiah gimana ini terjadi.

10. Raining Fish and Frogs

Dari California ke England ke India, orang-orang secara berkala melaporkan adanya hujan aneh. Hujan binatang-binatang kecil semacem ikan, kodok, ular kadang-kadang terjadi tanpa diduga, bahkan jauh dari area perairan loh. Tornado di atas air bisa berputar dan membawa serta air, dan apapun yang ada didalamnya, ke atas awan. Angin yang kuat bisa membawa muatan ini ke jarak yang jauh sebelum membuangnya diatas orang-orang yang tidak terduga.
Sumber :
haxims.blogspot.com

Samudra Raksasa Ditemukan Dalam Perut Bumi



2261991fa66c08975fd6b7a99a81b761c96fe95

Ketika ilmuwan memayar (scan) di kedalaman bagian dalam bumi menemukan sebuah waduk raksasa di bawah Asia Timur, volume air di dalamnya setara dengan jumlah air di lautan Antartika atau lautan kutub utara.


Yang tampak di sisi kiri gambar atas adalah sebuah gambar bidang singgung gambar sebelah kanan, menampakkan ketidaknormalan atenuasi (pelemahan) gelombang kejut dalam mesofer di kedalaman 620 mil di bawah tanah.

Di antara kedua gambar tersebut, warna merah menerangkan lapisan batuan yang luar biasa lemah dan gembur, dan dianggap bagian dalamnya banyak mengandung air, sedangkan warna biru menerangkan batuan yang luar biasa keras (warna putih dan kuning terletak di tengah-tengah).

Untuk pertama kalinya manusia menemukan sistem air raksasa di mesosfer bagian dalam.�Menurut laporan life science com, bahwa ketika memayar di kedalaman bagian dalam bumi, ilmuwan menemukan sebuah waduk raksasa di bawah Asia Timur, volume air di dalamnya setara dengan jumlah air di lautan Antartika atau lautan Kutub Utara. Ini adalah kali pertamanya manusia menemukan sebuah sistem air raksasa di mesofer bagian dalam.

Temuan ini adalah hasil penelitian bersama ahli geologi dari Universitas Washington yakni Michael Wysession dengan Jesse Lawrence, mahasiswanya dari Universitas California, dan temuan ini akan dipublikasikan di monograf terbitan lembaga geofisika Amerika.

Mereka berdua telah mengalisis bersama grafik gelombang kejut sebanyak hampir 600.000 bagian (catatan gelombang kejut yang muncul ketika gempa bumi melintasi bumi, dikumpulkan dari peralatan yang tersebar di berbagai daerah di dunia).

Mereka mendapati, bahwa gelombang gempa di bawah daratan Asia memperlihatkan fenomena yang lemah, selain itu kecepatannya juga sedikit melamban, Wysession mengatakan : �Air dapat memperlambat kecepatan gelombang gempa, sejumlah besar tanda-tanda melamban dan melemahnya hal tersebut dapat memprediksi di mana terdapat air.�

Menurut perhitungan sebelumnya, bahwa ketika lapisan batuan dingin tenggelam ke dalam mesofer di bawah tanah sedalam ribuan km, suhu tinggi di kedalaman bawah tanah akan mengeluarkan uap air dalam lapisan batu tersebut.

Wysession menuturkan : �Itulah yang akan kami tunjukkan di sini, air dalam lapisan batuan tersebut tenggelam bersama lapisan batuan dasar laut dan air itu sangat dingin, namun seiring dengan membesarnya tingkat kedalaman, suhu akan mulai naik, dan lapisan batuan mulai tidak stabil, dan kehilangan air yang terkandung di dalamnya.� kemudian air mulai naik dan masuk ke daerah timbunan, dan di sana menjadi daerah jenuh air, namun di sana sekilas tampak tetap seperti lapisan batuan padat, dan hanya dengan meletakkannya dalam laboratorium Anda baru dapat menemukan air di dalamnya.�

Meski sekilas mereka tampak seperti batuan padat, sebanyak 15 % dalam beberapa batuan dasar laut adalah air. Wysession menuturkan: �Konkretnya, air berada dalam struktur mineral batuan. Ketika Anda memanaskannya, ia akan menghilangkan air, sama seperti Anda membakar sepotong tanah liat, bisa menghilangkan semua air di dalamnya.�

Peneliti memprediksikan, bahwa di daerah-daerah permukaan bumi yang diselimuti air, cukup 0.1 % lapisan batuan tenggelam ke dalam mesofer sudah bisa menghasilkan volume air yang setara dengan satu lautan Kutub Utara.
Wysession menamakan struktur bawah tanah yang baru ini sebagai �Beijing abnormal�, sebab ia ditemukan di bawah Kota Beijing, China, yang nilai resesi gelombang gempanya terbesar. Pertama kali Wysession memakai istilah ini dalam sebuah penjelasannya di Universitas Beijing.

Menurut Wysession : �Mereka merasa sangat menarik, ancaman gempa bumi China jauh lebih besar dibanding daerah lain di dunia, karena itu mereka sangat tertarik pada seismologi.�

Sebanyak 70% permukaan bumi ditutupi oleh air, air-air ini memiliki banyak manfaatnya, satu di antaranya adalah memainkan peranan �pelicin� bagi pergerakan lempeng daratan.

Coba lihat Venus kita, di mana menurut Wysession, bagian dalamnya sangat panas dan ekstrem kering, ia tidak memiliki struktur lempeng, semua air yang ada mungkin telah di-evaporasi (menguap), tidak ada lempeng, dan seluruh sistemnya ditutup.

Sumber :�http://alcapone-network.co.cc/?p=181

Gawat!! Bongkahan Gunung Es Antartika Mulai Mendekati Australia



Mungkin memang benar adanya bahwa pemanasan global itu nyata, dan dampak kerusakannya sudah ada didepan mata kita. Belum lama ini sebuah foto satelit menangkap sebuah bongkahan dari pecahan gunung es di Antartika (Kutub Selatan) telah hanyut hingga menuju perairan Australia sekitar Macquarie Island di ikuti 100 potongan es kecil menuju arah  Selandia Baru.
Terhilah dari foto satelit bongkahan gunung es yang sangat besar terlepas dari Antartika dan menuju utara ke arah Australia Terlihat dari foto satelit bongkahan gunung es yang sangat besar terlepas dari Antartika dan menuju utara ke arah Australia
Yang paling membuat kita merasa miris mendengarnya adalah besarnya bongkahan gunung es yang larut terbawa arus tersebut besarnya setara dengan 2 kali luas Hongkong. Ini benar-benar mengkuatirkan banyak pemerhati lingkungan.
Seorang Ahli Gunung Es Glaciologist Neal Young dikutip AFP mengatakan hal ini pernah terjadi dahulu kala, namun saat ini siklus ini terjadi kembali. Hongkong Memiliki Luas 49 km persegi, sedangkan bongkahan gunung es tersebut memiliki panjang hingga 19, 2 (hampir 20 km) dengan lebar 5 km, jadi dengan kata lain besarnya hampir sama dengan 2 kali luas wilayah Hongkong bukan?
Bongkahan gunung es terbawa arus di ikuti dengan ratusan potongan-potongan es lainnya Bongkahan gunung es terbawa arus di ikuti dengan ratusan potongan-potongan es lainnya
Bongkahan es raksasa yang jumlahnya ratusan bergerak dari Antartika menuju pulau-pulau di Selandia Baru. Bongkahan es yang besarnya seperti stadion itu dikhawatirkan Pemerintah Selandia Baru mengancam pelayaran. Hasil pemotretan satelit menunjukkan, bongkahan besar es baru saja melewati kawasan pulau Auckland dan menuju pulau utama South Island, sekitar 450 kilometer arah timur laut.

”Peringatan berlaku bagi semua kapal di kawasan itu agar waspada terhadap keberadaan bongkahan es,” kata juru bicara kelautan Selandia Baru, Ross Henderson, seperti dilaporkan AFP. Keberadaan bongkahan es dalam kelompok besar itu disampaikan ahli gletser dari Divisi Antartika Australia.

Mereka terus memantau pergerakan bongkahan-bongkahan es tersebut. Menurut mereka, bongkahan es itu merupakan bagian dari bongkahan raksasa yang Oktober lalu terlihat di sekitar Pulau Macquarie, Australia.

Saat itu, dua bongkahan besar yang pertama selebar dua kilometer dan kedua sebesar stadion olimpiade ”sarang burung” Beijing terpantau di sana. Sementara itu, yang terpantau menuju Selandia Baru hari Senin lalu sudah terpecah-pecah dalam berbagai ukuran.

Beberapa di antaranya memiliki lebar 200 meter. ”Semua berasal dari satu bongkahan besar, yang mungkin luasnya 30-an kilometer persegi di Antartika sana,” kata salah satu ahli gletser, Neal Young. Meningkatnya suhu global dan muka laut karena pemanasan global dituding sebagai penyebabnya.


Setelah tiga tahun Menurut Neal Young, bongkahan es dalam jumlah besar terakhir terlihat mengapung di dekat Selandia Baru pada tahun 2006 lalu. Saat itu, hanya berjarak 25 kilometer dari garis pantai, kejadian pertama setelah tahun 1931.
”Yang terlihat saat ini memiliki jalur pergerakan yang sama menuju Selandia Baru. Apakah menuju South Island, sulit mengatakannya,” kata dia. Namun, ia yakin akan semakin sering melihat kejadian serupa bila suhu global terus meningkat.

Sejumlah ahli tidak yakin akan hal ini. Berkurangnya luasan es Antartika di Kutub Selatan telah teridentifikasi beberapa tahun terakhir. Namun, berkurangnya lapisan es di kawasan Antartika timur dalam jumlah besar, selama tiga tahun terakhir, dinilai para ahli sebagai ”kejutan”. Tidak seperti lapisan es di Antartika barat, yang selama ini dikenal rentan dan tidak stabil, lapisan es di Antartika timur dikenal sangat stabil.

Namun, sejumlah ahli belum meyakini fenomena itu terkait erat dengan perubahan iklim. Prediksi kerugian Di tengah pro-kontra lelehan es di kutub sebagai dampak pemanasan global, sebuah studi diluncurkan WWF di Swiss, Senin lalu. Banjir besar diperkirakan akan melanda kota-kota pelabuhan utama di dunia dan menimbulkan kerugian hingga 28 triliun dollar AS pada tahun 2050.
Posisi geografis Indonesia tergolong rentan dengan dampak langsung kerusakan Kutub Selatan AntartikaPosisi geografis Indonesia tergolong rentan dengan dampak langsung kerusakan Kutub Selatan Antartika
Apakah ini pertanda bumi kita sudah benar benar memanas sehingga Es di kutub sudah banyak yang mencair, lalu apa nyata dari para pemimpin dunia untuk mengatasi ini? Apakah cukup hanya dengan mengadakan pertemuan seperti yang dilakukan di Kopenhagen beberapa hari lalu?
Jawabnya adalah langkah kongkret dan nyata penyelamatan lingkungan seperti pengurangan emisi gas buang dan kebijakan yang mendukung secara nyata penyelamatan bumi kita ini.

Yang agak sedikit membuat kita kuatir juga karena letak Indonesia terutama Pulau Jawa dan Sumatera langsung berseberangan dengan Antartika walau jaraknya sangat jauh karena letaknya dipisahkan Samudera Hindia, namun pastinya ada dampak nyata bila memang terjadi kerusakan kronis di kutub dimana cadangan air (yang beku) sangat besar sekali jumlahnya di benua es tersebut.
Selamatkan bumi kita!! Hijaukan lingkungan sekitar kita . . .
Sumber :
ruanghati.com

Cerobong Raksasa Yang Akan Mengurangi Pemanasan Global di Bumi


Michael Pesochinsky mencetuskan sebuah konsep untuk mengatasi berbagai permasalahan pelik saat ini, misalnya pemanasan bola dunia (globe ball WARMING), energi listrik, dan sebagainya.

 

Konsep yang diajukan sangat sederhana. yaitu, cukup memebuat cerobong raksasa (super chimney) berukuran tinggi 5km dan diameter 2km, maka semua permasalahan pelik tersebut akan teratasi.
 

Cara kerjanya berdasarkan prinsip berikut:

  1. Udara panas lebih ringan daripada udara dingin. Contohnya balon udara panas yang bisa terbang ke atas dengan menggunakan prinsip ini.
  2. Semakin naik ke atas, suhu udara semakin dingin.
  3. pertukaran panas di bumi adalah secara konveksi. udara panas naik, digantikan oleh udara dingin dan seterusnya. Mirip merebus air di panci. Air bergolak-golak karena panas. 


Nah, karena selama ini proses konveksi udara panas itu terjadi acak di atmosfer, dengan adanya cerobong raksasa ini, maka proses konveksi tersebu bisa dikumpulkan terpusat jadi satu, yaitu melalui cerobong super tadi.
 
Panah yang merah, dibangun cerobong
 
Menurut klaim perhitungan oleh pencetusnya, 1 buah cerobong raksasa (tinggi 5km, diameter 2km), akan menghasilkan benefit sebagai berikut :

1. Memproduksi listrik sebesar 327.786 MW . Hampir 10x lipat jumlah pembangkit yang dimiliki indonesia. Jadi 1 cerobong bisa menghidupi listrik sebanyak 10 negara sebesar indonesia. Listrik bisa murah sekali.

2. Mengurangi CO2 di atmosfer sebanyak 1.478.354 ton per tahun. Sebab CO2 di atmosfer akan jatuh bersama hujan yang timbul akibat aliran udara panas di dalam cerobong super.

3. Menghasilkan embun & air hujan sebanyak 929.231 kg / detik.

4. Mengubah 300 Mil persegi gurun / tanah gersang menjadi area pertanian yang subur. Yaitu di daerah sekitar cerobong super

5. Dengan 10 buah cerobong raksasa, pemanasan global akan turun. Sebab sebagian besar panas atmosfer diradiasikan ke luar angkasa

Proses pembuatan struktur bangunan sebesar itu memang belum dihitung dengan rinci engineeringnya, tapi menurut proposal, pembangunan akan lebih mudah bila cerobong itu dibangun dengan sumbu pancang berupa gunung, tebing, atau yang semisalnyaRata Penuh

Untuk merealisasikan idenya, Mr Michael Pesochinsky telah berkeliling mencari dukungan dana, termasuk ke Bill Gates foundation. Akan tetapi, ditolak mentah-mentah dengan alasan pihak Bill Gates foundation tidak mau mendanai proyek untuk kepentingan pribadi. (Ya ampun, global warming dianggap kepentingn pribadi)

Memang klaim-klaim perhitungan di atas belum tentu benar sih, ada juga yang membantahnya, baik konsep maupun perhitungannya. Wlaupun begitu kita harus memberikan apresiasi atas ide dan konsepnya demi untuk mengurangi krisis Global Warming yang sedang melanda Bumi ini.

Sumber :
www.superchimney.org / kabarartikelberita.blogspot.com

Giethoorn, Sebuah Desa Unik dan Bebas Dari Polusi




Desa ini menjadi terkenal, terutama setelah 1958, setelah pembuat film Belanda Bert Haanstra membuat film komedi yang terkenal "Fanfare" di sana. Oleh karena itu, Giethoorn merupakan daya tarik wisatawan internasional yg terkenal di Belanda.


Di bagian tua di desa, tidak ada jalan (saat ini ada jalur bersepeda), dan untuk mengangkut semua kebutuhan dilakukan dari air di sungai2 yg sangat banyak. Danau di Giethoorn dibentuk dengan menggali gambut.

Giethoorn didirikan oleh buronan wilayah Mediterania di sekitar 1230 AD. Giethoorn adalah kotamadya terpisah sampai 1973, ketika itu menjadi bagian dari Brederwiede.

Inilah Lokasinya

http://www.zwaantje.nl/img/kaart-nederland_giethoorn.jpg


 


Jalanannya hanya diperuntukkan bagi pejalan kaki dan sepeda.


http://www.holandia.yoyo.pl/miasta/grafika/giethoorn2.jpg
 


Transportasi hanya menggunakan perahu.



http://images.dutchedpinay.multiply.com/image/9/photos/73/600x600/10/DSCF2907.JPG?et=9zk9f%2BASi22aWDt%2ConynSQ
 


Inilah tempat pembuatan perahunya.



 

Ini adalah lokasi terminalnya.



 

Transportasi umum yang ada disana (bisa disebut busnya).

http://cache.virtualtourist.com/1620208-GIETHOORN-Giethoorn.jpg

http://www.holland.com/uk/system/Images/tr_giethoorn_rondvaartboot_560x350_tcm503-138898.jpg

 

Lingkungan asri yang dihadirkan disana.








http://nemophila.web-log.nl/photos/uncategorized/giethoorn.jpg



http://travellingboard.net/wp-content/uploads/2009/07/holland-village2.jpg




Saat musim dingin tiba.

http://farm3.static.flickr.com/2646/3760835911_fb1c1f48c3.jpg



Sumber :
www.kaskus.us

Bencana Kawah Api di Kota Pennsylvania, Amerika

Sudah seperti tanda kiamat saja ketika jalan dikota Pennsylvania, Amerika, terbuka lebar dan di dalamnya adalah kawah api, seorang anak kecil yang ahmpir menjadi korban terjatuh ke dalamnya.

Centralia, Pennsylvania, sebuah kebakaran kecil tidak terduga ternyata merembet menjadi sebuah kebakaran yang luar biasa besar yang konon tidak akan pernah padam sampai ratusan tahun lamanya.


Kejadian tersebut berawal dari kebakaran sampah yang dilakukan di bulan Mei 1962 dimana Dewan Borough Centralia mempekerjakan lima anggota pemadam sukarela membersihkan tempat pembuangan sampah kota, yang terletak di tambang tua sebelah Pemakaman Odd Fellows.

Hanya karena berawal dari kecerobohan, kota ini harus menderita besar dan menjadi seperti pintu neraka bagi penduduknya yang tinggal di kota tersebut.

 
Sampah-sampah ditempat pembuangan sampah tersebut dibakar dan dibiarkan untuk sementara waktu lalu datanglah lima orang sukarelawan tersebut untuk memadamkannya.

Akan tetapi ternyata pada saat dilakukan pemadaman, masih tersisa percikan api di bagian bawah dari tumpukan sampah tersebut yang tidak diketahui sehingga percikan api tersebut terus membakar dan menyebar melalui sebuah lubang yang menuju tambang batubara yang ditinggalkan di bawah Centralia dan terjadilah kebakaran besar. 
 
Segala cara memadamkan api tidak berhasil, dan api itu terus membakar sepanjang tahun 1960-an dan 1970-an. Asap tebal dari kebakaran tersebut memberikan dampak buruk terhadap penduduk karena karbon monoksida yang dihasilkan.
 
 
 
Pada tahun 1979, penduduk lokal mulai heboh dan kekhawatiran meningkat pesat setelah seorang pemilik pom bensin memasukkan tongkat ke salah satu tangki minyak bawah tanah untuk mengecek tinggi bahan bakar.

Pada saat pemilik tersebut melakukan pengecekan, dirinya merasakan kepanasan yang luar biasa. Lalu dirinya pun memasukkan termometer untuk mengukur panas tersebut dan ternyata mereka dikagetkan dengan suhunya yang mencapai 172 derajat Fahrenheit (77.8 C).
 
Perhatian negara bagian terhadap kebakaran pun langsung meningkat ditambah dengan kejadian pada tahun 1981 saat seorang anak berusia 12 tahun Todd Domboski jatuh ke lubang selebar 4 kaki dan sedalam 150 kaki (45 meter) yang tiba-tiba terbuka di bawah kakinya seolah-olah bumi terbelah dan kiamat sudah dekat.
 
 
Beruntung anak kecil tersebut tertolong oleh saudara tertuanya yang berhasil menariknya dari mulut lubang sebelum ia terperosok ke dalam. Insiden ini membawa perhatian berkapasitas nasional dimana seluruh negara bagian Amerika menaruh perhatian terhadap Centralia.

Sebuah grup investigator, termasuk seorang dewan negara bagian, seorang senator negara bagian, dan seorang direktur keamanan pun melakukan kunjungan menuju rumah Domboski ketika insiden tersebut terjadi.
 
 
 
Berdasarkan insiden tersebut, pemerintahan setempat menyadari akan bahaya besar yang menanti penduduk nya. Maka pada tahun 1984, kongres pun menyiapkan dana jutaan dolar untuk relokasi semua penduduk kota tersebut.

Kebanyakan penduduk menerima penawaran ganti rugi dan pindah ke kota Mount Carmel dan Ashland. Rumah-rumah mereka pun ditinggalkan terbengkalai karena sudah tidak mungkin bisa laku dijual lagi. Biarpun mereka pasang tanda rumah dijual, diyakini tidak akan ada yang mau membelinya.

 
Sekarang kota Centralia sudah ditinggalkan oleh penduduknya dan menjadi kota mati yang kosong. Akan tetapi api masih saja menyala di bawah kota tersebut dan menurut kabar, batubara yang dikandung dibawah lokasi tersebut sangat besar hingga diperkiran mampu untuk memberi makan sang api sampai 250 tahun lamanya.
 
Wah, benar-benar mengerikan ya. Bayangkan kalau bumi tempat kita berpijak tiba-tiba terbuka dan kita jatuh  terperosok di dalamnya. Sudah benar-benar seperti kiamat saja.

Sumber :
www.kaskus.us

Entri Populer